Ridha Dalam Tasawwuf



Tugas  Mata Kuliah Judul:
Ridha Dalam Tasawwuf

Dosen Pembimbing:
Dr. Jarman Arroisi, M.A


Oleh:
Robby Fernando
NIM : 352014210152




PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS DARUSSALAM
KAMPUS SIMAN
2016

TUGAS MATA KULIAH  ILMU TASAWUF II



Pendahuluan
Tasawuf sebagai model keilmuan dalam islam yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, serta untuk memporoleh kebahagian yang abadi, merupakan jalan yang baik untuk menggapai ridha tuhan dan hakikat manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. Tidak hanya  itu yang  tasawuf pada awalnya hanyalah dilihat orang  merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dalam perkembangannya telah melahirkan berbagai jalan untuk menggapai kebahagiaan atau hakikat manusia sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna. Contoh   halnya dalam tasawuf itu sendiri muncul berbagai  Tarekat (pelbagai aliran dalam Sufi), yang mana dijadikan panutan manusia untuk merperdalam ajaran agama islam khususnya dalam hal menjernihkan jiwa dan akhlaq supaya dapat mengenal tuhan dengan baik dan menjadikan kita hamba yang mulia disisinya.
Namun tidak sampai disitu saja ajaran tasawuf berkembang, tasawuf juga menawarkan jalan yang benar bagi umat islam dan tentunya sesuai syariah yang seperti diajarkan nabi Muhammad SAW untuk menggapai derajat yang mulia disisinya. Sebernarnya apa ynag diajarkan tasawwuf tidak berbeda dengan ajaran islam yang lainnya yang dimana dalam kalangan tertentu dianggap sebagai sesat. Karena tasawwuf itu sendiri juga merupakan ajaran islam yang sebagai perantara dan model keilmuan islam. Seperti halnnya dalam islam kita mengenal sifat – sifat dan akhlaq karimah dalam islam seperti ikhlas, sabar, tawakkal, zuhud, taubat dan ridha dan lain sebagainnya, apa yang diajarkan para sufi dalam tasawuf juga sama persis dalam ajaran islam. Oleh karena itu apa yang diajarkan dalam berbagai tarekat tasawuf digunakan untuk membimbing para muridnya supaya tidak kebingungan dalam menjalani ajaran islam. Dan dijadikan panutan maupun sandaran dalam menimba ilmu.
Diantara bannyak nya jalan yang dapat dilalui manusia menuju Allah salah satunya adalah ridha, untuk itu, pembahasan kali ini akan membahas ajaran tasawuf yang berkaitan tentang ridha dan keutamannya berserta hal- hal yang berkaitan tentang nya .

Pembahasan
Definisi Ridha

Para ulama mendifinisikan ridho dengan definisi yang bermacam – macam karena setiap orang berpendapat sesuai dengan kapasitasnya dan kedudukannya. Menurut Ibnu Athaillah as-Sakandari ridha adalah “pandangan hati terhadap pilihan tuhan yang kekal untuk hambannya. Yaitu menjauhkan diri dari kemarahan[1]”. Sedangkan menurut Al-Muhasibi ridha adalah “tenangnya hati dibawah ketetapan – ketetapan Allah yang berlaku[2]”. Sedangkan menurut Al barkawi “ridha adalah jiwa yang bersih terhadap apa – apa yang menimpanya dan apa – apa yang hilang tanpa adanya perubahan.[3]” dari sekian pendapat para ulama disini dapat kita ambil kesimpulan sementara tentang makna dari ridha itu sendiri yaitu tentang bagaimana kondisi hati. Jika mukmin dapat merealisasikannya maka ia akan mampu meneriman semua kejadian yang ada didunia khusunya yan lagi menimpannya dan berbagai bencana dengan segala bentuk keimanan yang dimilikinya. Yang membuat ia hidup dengan tentram. Bahkan jika dapat sampai melebihi itu. Apa yang dirasakan adalah kebahagiaan dan kesenangan terhadap pahit manisnya qadha dan takdir tuhan. Dan hal itu adalah hasil dari mantapnya kecintaanya terhadap-Nya.

Anjuran Ridha dan keutamannya

Ridha merupakan maqom/keadaan yang lebih mulia dari sabar.mengapa demikian sebab ridha merupakan keparahan jiwa yang akan membawa setiap umat muslim untuk mencintai ketetapan tuhan yang diberikan kepadanya. Sekalipun itu pahit baginnya. Dan mengharuskan ia melihat segala sesuatu itu sebagai kebaikan dan rahmat. Maka itu membuatnnya menjadi rela sebagai karunia dan berkah. Rasullullah pun bersabda bahwa sannya ridha telah menjadikan manusia yang paling kaya. Sebab ridha menyebabkannya merasakan kebahagiaan dan ketentraman serta menjauhkannya dari kesedihan dan kekurangan. Karena kekayaan bukanlah hanya kekayaan harta akan tetapi kekayaan yang paling haqiqi adalah kekayaan hati dengan iman dan ridha. Diantara hadits nabi yang berbicara tentang ridha adalah sebagai berikut:
اتق المحارم تكن أعبد الناس، وارضَ بما قسم الله لك تكن أغنى الناس، وأحسن إلى جارك تكن مؤمناً، و أحبَّ للناس ما تحب لنفسك تكن مسلماً، ولا تكثر الضَّحك فإن كثرة الضحك تميت القلب .
“ jauhillah yang haram niscaya engkau akan menjadi manusia yang paling baik ibadahnya. Ridhalah atas apa yang telah allah berikan kepadamu niscaya engkau akan menjadi manus yang paling kaya. Berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang mukmin. Cintailah sesuatu untuk orang lain sebagimana engkau mencintainya untk dirimu sendiri. Niscaya engkau akan menjadi orang muslim. Dan janganlah banyak tertawa, karena sesunggunya banyak tawa itu akan mematikan hati.(HR.Tirmidzi)
Hal ini diperjelas dalam Al-Qur’an bahwasannya ridha mejadkan diri seseorang untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan ketentraman dalam konflik batin.yang mana ayat ini menjelaskan tentang keridhaan kaum muslimin ketika mereka berbai’at kepada rasul untuk berjihad dan mati gugur di jalan Allah. Allah berfirman :
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).[4]

Dalam hadits lainnya rasullullah juga menjelaskan bahwa ridha merupakan salah satu penyebab kebahagiaan bagi seorang mukmin didunia. Sebagimana kemarahan menyebabkan kesengsaraan didunia. Nikmat ridha merupakan salah satu faktor ketenangan yang melingkupi hati para ahli sufi, dan menjadi salah satu penyebab utama dalah hal meninggalkan rasa takut dan putus asa yang kadng ditimbulkan dari pikiran yang bermacam – macam. Dan menyebabkan kekhawatiran dan keraguan dan kegoncangan dalam diri seseorang. Rasulullah SAW bersabda :
من سعادة ابن آدم رضاه بما قضى الله له ، ومن شقاوة ابن آدم تركه استخارة الله ، ومن شقاوة ابن آدم سخطه بما قضى الله له .
Salah satu kebahagiaan anak Adam adalah ridha-Nya atas apa yang telah ditakdirkan Allah kpadannya, dan salah satu kesengsaran anak Adam adalah me ninggalkan istikharah kepada Allah dan kebenciannya terhadap apa yang telah ditakdirkannya. (HR. Tirmidzi)

Wujud Ridha

Rasulullah sebagai utusan Allah kepapda umat manusia di muka bumi ini telah menyampaikan banyak hal yang tak terhingga. Khususnya agama islam itu sendiri yang didalamnya banyak sekali ajaran dan amalan akan kebaikan untuk mencapai hakikat kita menjadi kahlifah dimuka bumi ini. Adapun apa yang diajarkan rasusllah tentang keridhaan para sahabatnya supaya mengakui dan menetapkan dihatinya selalu pada keridahaannya allah sebagai tuhannya yang patut disembah dan keridahaannya islam sebagai agama yang benar dan nabi Muhammad SAW sebagai sebagai nabi dan rasul telah menghantarkan umat islam sebagai umat yang disegani oleh para musuhnya. Dalam hal itu beliau bersabda.
من قال إذا اصبح واذا أمسي رضينا بالله ربا و بالاسلام دينا و بمحمد نبيا و رسولا الا حقا علي الله ان يرضيه
Barang siapa yang mengucapkan diwaktu pagi dan sore hari kami ridha kepada allah sebagai tuhan, islam sebagi agama, dan muhammad sebagai rasul sungguh allah akan meridahainnya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Diantara wujud ridha Allah sebagai tuhan adalah ridha terhadap semua perbuatan-Nya dalam semua urusan makhluqnya, baik itu berupa penolakan dan pemberian, mudarat dan manfaat, maupuun penyambungan dan pemutusan, dan penurunan pengangkatan. Dan diantara wujud ridha islam sebagai agama adalah berpegang teguh terhadap semua perintahnya, menjauhi semua larangannya dan menerima semua hukumnya walaupun bertentangan dengan hawa nafsu dan tidak sesuai dengan maslahat pribadi. Dan diantara wujud ridha terhadap Muhammad sebagai nabi dan rasul adalah menjadikan kepribadian beliau sebagai idola dan suri tauladan dan mengikuti petunjuk beliau dan menelussuri jejak beliau dan berhias dengan sunnahnya . lebih berat lagi harus memmerangi hawa nafsu supaya semua keinginanna sesuai dengan ajaran beliau yang ia bawa. Dan yang paling utama adalah mencintai beliau melebihi cintannya terhadap orang tuannya dan anaknya dan diri sendiri dan umat manusia. Supaya kita bisa masuk pada kategori golongan yang disebutkan banyak dalam ayat Al-Qur’an , Allah berfirman :
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَ رَضُوْأ عَنْهُ
"Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridah terhadap-Nya.[5]"
Dan diantara hal – hal yang menyebabkan ridha Allah adalah menyeru dan memenuhi panggilanya dalam firman-Nya, “berdoalah padaku niscaya aku akan perkenalkan kepadamu”(QS:Al-Mukmin :60). Karena doa merupakan otak dari semua oerbuatan dan ibadah doa meninggalkan kejernihan dan kekhusukan dalam hati yang menyebabkan seseorang siap menerima segala kelembutan dan cahaya allah.kemudian, tidak hanya sampai disitu kita juga harus meninggalkan usaha yang bertentangan dengan perintah allah yang dapat menghalangi ridha-Nya.sebagaimana dalam firmannya “dan katakanlah, bekerjalah kalian niscaya Allah, rasulnya dan orang – orang mukkmin akan melihat pekerjaan kalian itu (QS:At-Taubah :105).”
Syaikh Dzun Nuun Al-Mishri menjelaskan ada tiga tanda ridha yaitu: [6]
1.      Tidak mempunyai pilihan sebelum diputuskannya ketetapan Allah.
2.      Tidak merasakan kepahitan setelah diputuskannya ketetapan.
3.      Tetap merasakan gairah cinta ditengah – tengah cobaan.

Penutup

Keridhaan adalah sifat dan akhlaq mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim supaya dapat menjalani semua ketetapan tuhan didunia ini dengan sepenuh hati dan apa daya. Yang diiringi dengan doa dan usaha yang keras. karena ridha menambahkan ketenangan padi diri setiap mukmin dan menjauhkan dari semua kegundahan hati akibat dari munculnya pikiran – pikiran yang bermacam – macam. dan menjadikan kita pada golongan orang – orang yang diridhai Allah dan mereka pun meridhainnya. Seperti yang telah dicontohkan umat muslim pada zaman rasullullah yang telah berbaiat kepada rasul pada baiat ridwan untuk membela agama islam.

Daftar Pustaka

Mahmud, Dr. Abdul Halim, Tasawuf Di Dunia Islam,cetakan I Mei 2002 Pustaka Setia, Bandung.
Isa, ‘Abdul Qadir , Hakikat Tasawuf,  cetakan I september 2005, Qisthi Press



[1] . Abu Qasim al-Qusairi, ar-Risalah al- Qusyairiyyah,hlm 89.
[2] . Ibid.
[3] . Abdul Ghani an-Nablusi, al hadiqah an-Nadiyyah syarh ath-thariqah al- muhammadiyah, hal 105.
[4] . QS. Al-fath 48: ayat 18.
[5] . QS.Al-Maidah 5 : ayat 119.
[6] . Tasawuf Di Dunia Islam, Dr. Abdul Halim Mahmud, hal 107.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

أدوات الجزم

poin - poin penting dalam berdialog antar agama

salah satu metode berdakwah yang mudah