penerapan liberalisme awal abad ke20 di amerika



tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya yang berjudul Perjalanan Liberalisme Di Abad Pertengahan yang bisa dilihat disini http://robbyfer.blogspot.co.id/2017/02/perjalanan-liberalisme-di-abad.html  yang merupakan hasil membaca saya dari jurnal TSAQOFAH tulisan ust. Hamid Fahmy Zarkasyi  dengan judul liberalisasi pemikiran islam. kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
ketika liberalisme inteletektual muncul pada awal abad ke 20, yang dengan slogannya adanya keinginan bebas dari kekangan beragama, yang dimana membatasi kebebasan individu dari tuhan dalam beragama. Ketika itu pula  Amerika Serikat telah mulai menerapkan sistem liberalisme dalam berbagai bidang kehidupan, hal itu sebelumnya telah diawali dengan pendeklarasian empat kebebasan yang diungkapkan oleh presiden franklin D.Roosevelt yaitu kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat, (freedom of speech), kebebasan beragama (freedom of religion), kebebasan dari kemelaratan (freedom from want), dan kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).adapun penerapan liberalisme ini nampaknya muncul dari liberalisme pemikiran  beragama yang dikembangkan oleh tokoh – tokoh  pemikir liberal Amerika. Hal  ini  dapat kita ketahui dari sikap pemikir liberal amerika seperti yang diungkpkan oleh Nicholas F. Gier, dari University of Idaho, Moscow, Idaho[1]. Ia menyatakan karakteristik pemikiran liberal tokoh Amerika Serikat yang menyebabkan penerapan liberalisme disana. Sikap yang  pertama, mereka percaya tuhan namun mereka tidak menginginkan wujud tuhan dengan  arti dan ciri-ciri tuhan yang seperti di kitab suci maupun doktrin agama. Mereka  lebih menganggap tuhan hanyalah simbol kepercayaan belaka lebih dari itu, mereka berharap tuhan tidak mengetahui dan mencampuri urusan individu manusia. Dari  sini kita tahu, bentuk liberalisme pemikiran yang terjadi dia agama kristen menyebabkan pemikiran bebas yang menyimpang dari agama. Sedangkan penerapan liberalisme kedua yang nampak adalah, mereka kaum liberal amerika  memisahkan antara doktrin Kristen dan etika Kristen, contoh halnya orang berbuat baik tidak harus religus beragama ,orang atheis juga bisa berbuat baik . dan orang yang religius itu bukan hanya berafirmasi atau menerapkan dogma dan ajaran agama mereka . namun   orang yang beretika dan moralis . dan darisinilah bisa diartikankan bahwa orang atheis atau orang yang lemah beragamanya  yang hanya beretika, dapat menjadi moralis tanpa dangan  menerapkan ajaran agama yang lain.
Ketiga,sikap yang nampak dari kaum liberal yang menyebabkan munculnya liberalisme di amerika adalah, kaum liberal tidak ada yang percaya pada doktrin Kristen Orthodok. Mereka menolak sebagian atau keseluruhan doktrin-doktrin Trinitas, ketuhanan Yesus, perawan yang melahir- kan, Bible sebagai kata-kata Tuhan secara literal, takdir, neraka, setan dan penciptaan dari tiada (creatio ex nihilo). Doktrin satu-satunya yang mereka percaya, selain percaya akan adanya Tuhan adalah keabadian jiwa.[2] Keempat yaitu mereka memisahkan antara permasalahan urusan agama dan negara, dan tidak boleh dicampur adukan  dan dibawa – bawa.contohnya  urusan agama tidak boleh dibawa kedalam urusan negara atau sebaliknaya,  akibatnya Maka dari itu kata-kata Tuhan” dan Kristen tidak terdapat dalam undang-undang. Ini tidak lepas dari pengaruh tokoh-tokoh agama liberal dalam konvensi konstitusi tahun 1787.
Kelima kepercayaan penuh kaum liberalis terhadap kebebasan individu dan toleransi beragama. Kebebasan  sepenuh nya bagi setiap induvidu untuk beragama ataupun untuk tidak beragama jadi mereka bebas beragama dengan seperti yang meraka mau tanpa harus menerapkan seperti yang diajarkan di dogma mereka dan ajaran kristen mereka, dan mereka juga berhak untuk tidak beragama, akibatnya nampak kita ketahui kualitas kekristenan atau kualitas kebergamaan setiap individu dari mereka, mereka mengaku beragama namun setiap minggu mereka tidak pernah ke gereja ,bahkan bisa jadi seumur hidupnya.  Kualitas  beragama mereka bisa jadi sangat payah mereka hanya merayakan marry christmas hari valentin dan upacara upacara yang besar saja. Jadi liberalisme telah memisakan agama mereka dari kehidupan mereka dan bisa jadi mengurangi kualitas mereka dalam beragama dan  telah memunculkan permasalahan baru yaitu sekularisme.dan mengurangi peran agama dalam kehidupan, padahal agama sendiri dalam islam telah berperan banyak dabalm berbagai bidang kehidupan.


[1] . Nicholas F. Gier, Religious Liberalism and The Founding Fathers, dalam PeterCaws, ed. Two Centuries of Philosophy in America, (Oxford: Basil Blackwell Publishers, 1980),p. 22-45.
[2] . Jurnal TSAQOFAH Vol.5, No.1,Jumadal Ula 1430, Liberalisme Pemikiran Islam,Hamid Fahmi  Zarkasyi,Hal, 10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

أدوات الجزم

poin - poin penting dalam berdialog antar agama

salah satu metode berdakwah yang mudah