tantangan pemikiran islam



Dewasa ini,beban yang ditangguhkan umat islam kepada ulama dan ilmuan islam sangat berat,khususnya dalam menghadapi masalah problematika umat islam baik di dunia maupun yang di Indonesia. Hal ini menyangkut semua ajaran islam dalam ranah aqidah, syari’ ah, maupun akhlaq begitupula dalam hal – hal  usshul dan furu’ . Meski menjadi beban seluruh umat islam, sepatutnya cendikiawan muslim dari semua kalangan dan golongan membela dan menjaga agama ini sampai mati kelak. Karena musuh umat islam di dunia yang fana ini amatlah beragam, baik yang nampak dan yang kasat mata, dan yang bentuknya material maupun bukan. Khususnya dalam bentuk pemikiran dan ideologi atau isme – isme yang menjadi sarana gozwatul fikri di zaman modern ini. Dan jadi tantangan terbesar umat ini.
Tantangan pemikiran umat  islam yang dialami masa kini bukan hanya beradu argumen dengan orang munafik dan orang kafir seperti yang terjadi pada awal munculnya islam. Namun makin hari makin berkembang saja,biasanya motif mereka ialah sebagai al-tajdid pembaharu reformasi dalam agama islam. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, hal itu sangatlah mudah diketahui pada masa kini.dimana para orientalis modern menawarkan gagasan kebebasan dalam berfikir bebas di agama demi menagakkan HAM bagi para penganut agama. Gagasan tersebut tidak lain adalah liberalisme,yang merupakan ibu dari paham sepilis,(sekularisme,pluralisme,liberalisme).Adapun pluralisme ditawarkan sebagai solusi kerukunan umat beragama dalam menghormati agama lain dengan meyakini bahwa semua agama itu benar dan sama, hanya saja jalannya yang berbeda. Semua konsep pemikiran diatas merupakan tantangan gaya baru dalam pemikiran islam meski telah muncul lama pada abad pertengahan. Kebannyakan yang mengusung ide – ide tersebut adalah kaum orientalis yang ingin melemahkan agama islam. Agar keraguan (confusion) terhadap kebenaran agama islam muncul pada ummat muslim dan akhirnya agama islam sejajar dengan agama lainnya, yang dimana kebenaran absolut sulit dacapai karena kebannyakan agama yang lain sudah tidak kongkrit seperti pada masa awal pertama kali muncul,karena banyak terjadi penyelewengan di dalamnya seperti agama nashrani dan yahudi. Dan lebih ironi ialah munculnya tokoh tokoh pengusung ide diatas dari kalangan umat muslim sendiri, entah apa motif dan tujuan mereka melakukannya.padahal MUI sendiri telah mengeluarkan fatwa haram terhadap paham tersebut.
Hal ini seperti yang diungkapkan Rasulullah saw dalam sebuah hadits:
“ilmu ini akan dibawa dari setiap generasi ke generasi oleh orang – orang yang terpercaya (baik), mereka akan menolak golongan pelampau (exstrimis); serangan golongan musuh;dan penafsir golongan jahil. Dari sini kita mengetahui bahwa hadits ini membawa oesan bahwasannya terdapat tiga golongan yang akan ditentangoleh para ulama’ yang benar, mereka adalah :kelompok pelampau(al-ghalin), kelompok musuh penentang(al-mubtilin),dan kelompok bodoh al-jahilin.”
 Dan dari kelompok ini kaum pengusung liberalisme dalam agama lebik miripnya kepada kelompo bodoh (al-jahiin). Yang sekali lagi, dimana mereka membawa konklusi skeptisisme atau keraguan dalam akhir pembahasan liberal yang mereka tawarkan. Karena tidak sampai pada kebenaran absolut yang diajarkan oleh agama. Sebenarnya keadaan yang mereka alami ialah suatu penyakit yang membuat hilangnya cahaya ilmu dari tubuh mereka. Karena mereka menuntut ilmu tidak serius, dan mencari kebenaran namun kidak ikhlas dalam menerima kebenaran. Oleh karenanya yang yang ada dalam otak mereka hanyalah relativisme kebenaran dalam beragama.wallahu ‘alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

أدوات الجزم

poin - poin penting dalam berdialog antar agama

salah satu metode berdakwah yang mudah